REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Perth, Australia, untuk menyaksikan operasi pencarian pesawat jet penumpang MH370 Malaysian Airline yang hilang yang kini sedang berlangsung di samudera Hindia selatan.
Razab yang dijadwalkan untuk mengunjungi Pangkalan Udara Pearce dekat Perth berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam upaya multinasional untuk menemukan sisa-sisa pesawat bertujuan Beijing yang menghilang pada 8 Maret dengan 239 penumpang dan awak kapal, tujuh di antaranya warga negara Indonesia.
Perburuan pun kembali diwarnai dengan frustrasi Senin, ketika empat benda berwarna oranye menarik perhatian, dan memimpin pencarian paling menjanjikan sejauh ini, dikonfirmasi sebagai barang rongsokan bekas pancing dan tidak signifikan, kata Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA).
Satu Pusat Badan Koordinasi Bersama yang berbasis di Perth telah dibentuk untuk mengawasi komunikasi dengan lembaga-lembaga internasional yang terlibat dalam upaya pencarian itu. Mantan Kepala Pertahanan Angus Houston ditunjuk untuk memimpin 20 staf pusat itu, yang akan menjalankan peran koordinasi perdana ketika keluarga para penumpang terbang dalam beberapa pekan mendatang..
Dengan memudarnya baterai kotak hitam setelah 30 hari, Menteri Transportasi Warren Truss mengatakan, pencarian langsung menjadi prioritas untuk menemukannya.
Kapal angkatan laut Australia, Ocean Shield, dilengkapi dengan detektor kotak hitam dan drone bawah air tak berawak, meninggalkan Pangkalan Angkatan Luat Stirling pada pukul 18.00 waktu setempat Senin untuk mencoba menemukan kotak hitam MH370 dan reruntuhan pesawat itu.