Rabu 02 Apr 2014 09:16 WIB

Intelijen Inggris Selidiki Ikhwanul Muslimin

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Perdana Menteri Inggris David Cameron memerintahkan intelijen Inggris untuk menyelidiki kegiatan Ikhwanul Muslimin di Inggris. Cameron khawatir, kelompok tersebut tengah merencanakan kegiatan radikal di negaranya.

Laporan surat kabar The Times mengatakan, Cameron telah meminta badan-badan intelijen Inggris mengumpulkan informasi 'filsafat dan kegiatan' Ikhwanul Muslimin. Berbicara di kantornya di Downing Street pada Selasa (2/4), Cameron meminta intelijen menyelidiki potensi ancaman kelompok terlarang Mesir itu terhadap Inggris.

Pemerintah melakukan penyelidikan, menyusul laporan yang menyebut para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah bertemu di London tahun lalu. Pertemuan disebut-sebut bertujuan untuk memutuskan tanggapan terhadap krisis Mesir, setelah penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

Juru bicara Downing Street mengatakan, perdana menteri telah menugaskan penyelidikan internal pada filsafat dan kegiatan Ikhwanul Muslimin. Cameron menurutnya juga meminta penyelidik melihat kebijakan pemerintah terkait Ikhwanul Muslimin.

Penyelidikan dipimpin oleh Duta Besar Inggris untuk Arab Saudi, John Jenkins. Dilansir dari The Guardian, penyelidikan akan memeriksa apakah kelompok Ikhwanul Muslimin terlibat dalam pembunuhan turis di Semenanjung Sinai pada Februari lalu.

The Times menyatakan, badan intelijen M15 dan M16 akan menyelidiki aktivitas Ikhwanul Muslimin di dalam dan luar Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement