REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Bawang putih seringkali digunakan untuk meredakan flu dan infeksi, bahkan menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan mengobati kanker. Namun, belum ada bukti kuat untuk sebagian khasiat bawang putih yang sering digembar-gemborkan.
Bawang putih bisa dikonsumsi layaknya makanan atau bumbu, termasuk dalam dosis tinggi dalam bentuk suplemen yang terbuat dari bawang putih kering atau minyak bawang putih. Selain itu, bawang putih juga bisa dibubuhkan di kulit.
Sudah banyak penelitian yang dilakukan terhadap bawang putih, dengan hasil yang beragam. Saat ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa bawang putih mungkin efektif dalam:
- menurunkan tekanan darah tinggi. Tapi, tidak diketahui apakah ini bisa mencegah serangan jantung.
- mengurangi pengerasan arteri.
- mencegah kanker usus, rektal dan perut (tapi hanya dengan cara konsumsi sebagai makanan dan bukan dalam bentuk suplemen.
- mencegah gigitan kutu
- mengobati infeksi terkait jamur pada kulit
-
Bawang putih sepertinya tidak efektif dalam:
- menanggulangi diabetes dan kadar gula dalam darah
- mengobati H.pylori
- kolesterol tinggi
- mencegah kanker payudara atau paru-paru
Tak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih bisa meencegah atau mengobati flu, serta mengobati tekanan darah tinggi saat hamil.
Efek samping dan Interaksi
- Nafas tak sedap, bau badan, gejala gastrointenstinal (terkait lambung), seperti sakit perut, mual, diare.
- Mereka yang tengah menjalani pengobatan untuk mencairkan darah, mereka yang memiliki kelainan terkait pendarahan, atau yang sedang hamil, karena bawang putih mungkin meningkatkan resiko pendarahan.
- Bawang putih mungkin menurunkan kadar gula darah dan mempengaruhi keefektifan beberapa jenis obat, termasuk obat HIV dan kanker.
- Bawang putih dapat menimbulkan rasa panas dan mem'bakar' kulit.