REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Tiga tersangka anggota Al Qaida tewas dan empat orang lagi cedera dalam serangan "drone" AS di Provinsi Abyan, Yaman Selatan, Selasa (1/4), kata beberapa pejabat setempat.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat (17.00 WIB), ketika satu pesawat tanpa awak milik AS membidik satu lokasi yang dikuasai Al Qaida di Kota Kecil Mahfad, Abyan.
"Drone" tersebut menembakkan tiga rudal dan menghancurkan dua gubuk dan satu lokasi yang digunakan sebagai pusat pelatihan bagi anggota Al Qaida di satu wilayah pegunungan di Kota Kecil Mahfad.
Warga setempat mengatakan korban jiwa mungkin bertambah, sebab korban cedera berada dalam kondisi kritis, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu petang. Dua pesawat tanpa awak masih mengitari daerah itu.
Identitas korban tewas dan cedera belum diketahui.
Amerika Serikat telah meningkatkan serangan pesawat tanpa awak miliknya terhadap sasaran yang diduga dikuasai Al Qaida di Yaman sejak Februari 2012, ketika Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi memangku jabatan setelah kesepakatan dukungan PBB melengserkan presiden Ali Abdullah Saleh dari jabatan.
Pada Maret Gedung Putih berjanji akan terus mendukung upaya kontra-teror yang dilancarkan pemerintah Hadi, dengan tujuan mengusir kelompok Al Qaida di Yaman.
Namun banyak pengeritik mengatakan serangan pesawat tanpa awak tersebut seringkali melanggar hukum internasional dan mengakibatkan banyak korban jiwa di pihak sipil. Pada Desember 2013, satu serangan pesawat tanpa awak milik AS secara keliru menghantam satu pesta perkawinan di Provinsi Al-Bayda, Yaman Tenggara, menewaskan 11 warga sipil dan melukai 21 orang lagi.