REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Televisi Rusia melaporkan dinas keamanannya telah menahan 25 warga Ukraina yang diduga merencanakan "sabotase" dan "serangan teroris" di Rusia.
"Menurut petugas keamanan, serangan-serangan direncanakan antara 14 dan 16 Maret Maret di tujuh daerah (Rusia)," lapor saluran NTV, Kamis (3/4).
Dikatakan kelompok tersebut terdiri tiga aktivis dari Sektor Pravy, kelompok nasionalis garis keras di Ukraina, dan mengklaim semua 25 orang itu mengikuti "instruksi" badan keamanan Ukraina, SBU.
"Tugas mereka termasuk memotret lokasi dan pergerakan militer Rusia dekat perbatasan serta membuat kontak dengan kelompok-kelompok radikal Rusia," kata laporan itu.
NTV menayangkan video singkat dari para tahanan yang ditanyai. Tayangan itu menunjukkan tiga pemuda berbicara ke kamera, salah satunya memakai dasi dan 'waistcoast'. Pembaca berita dengan sulih suara tenggelam dalam kesaksian mereka.
Sebelumnya, dinas kemanan SBU Ukraina mengatakan telah menahan dua warga Rusia di wilayah Lviv barat yang merencanakan untuk menculik politisi Ukraina, termasuk calon presiden.
NTV dimiliki oleh bank berafiliasi dengan raksasa perusahaan gas milik negara Gazprom. Sekarang dikenal menampilkan film-film dokumenter yang mencoreng dengan target kritikus-kritikus Kremlin.