REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Malaysia dituding telah dengan sengaja menyembunyikan informasi terkait hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370.
Tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, radar canggih yang dimiliki Malaysia akan mengidentifikasi setelah adanya perubahan arah pesawat menuju ke arah Malaysia.
Anwar yang mengenal secara pribadi pilot pesawat berjenis Boeing 777-200 ER tersebut pun meminta komunitas internasional untuk mengambilalih operasi pencarian dari Malaysia. Menurutnya, integritas dari semua negara dipertaruhkan untuk pencarian tersebut.
Dia mengindikasi adanya kemungkinan keterlibatan otoritas di bawah tentang apa yang terjadi kepada pesawat dan 239 orang didalamnya.
Dalam wawancaranya dengan The Telegraph yang dipantau RoL di Jakarta, Anwar mengungkapkan, secara pribadi pernah memiliki kewenangan untuk pengadaan salah satu radar tercanggih di dunia tersebut saat dia masih menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 1994.
Menurutnya, radar itu mampu memantau Laut Cina Selatan juga daratan Malaysia hingga pantai timur dan pantai barat.
"Bukan hanya tak dapat diterima, tapi tidak mungkin. Tida fisibel jika pesawat tidak terlihat oleh sistem radar Marconi segera setelah berubah arah." Radar tersebut, ujarnya, seharusnya mendeteksi MH370 yang terbang dari timur hingga barat dan melewati setidaknya empat Provinsi Malaysia.
Menurutnya, sungguh mengherankan jika angkatan udara negara tersebut tetap diam dan mengklaim jika butuh tiga menit sesuai dengan prosedur untuk pesawat pergi karena tidak ada respons.
"Kami tidak memiliki kecanggihan seperti Amerika Serikat atau Inggris tapi kami punya kapasitas untuk melindungi batas negara,"tegasnya.