REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Dua puluh lima negara yang membantu Malaysia dalam mencari pesawat Malaysia Airlines MH370, karena niat baik dan hubungan yang kuat. Hal itu disampaikan Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak pada Jumat (4/4) malam.
Najib mengatakan bahwa negara-negara yang bersedia terlibat dalam membantu operasi pencarian tanpa meminta pihak Malaysia untuk membayar jasa mereka dianggap sebagai balas jasa atas apa yang pernah Malaysia lakukan untuk membantu ketika negara-negara lain membutuhkan bantuan.
"Kami adalah bangsa yang peduli. Sekarang giliran kami untuk berada di posisi penerima,” kata Najib saat makan malam bersama masyarakat Malaysia di Vietnam pada Jumat (4/4) malam.
Malaysia dipandang sebagai negara yang sangat peduli dengan negara-negara lain dalam misi bantuan kemanusiaan. Seperti ketika topan Haiyan melanda Filipina, tsunami di Aceh, gempa bumi di sejumlah negara dan banyak lagi.
“Kami telah membantu dunia, sekarang saatnya mereka membantu kami,” tambahnya.
Najib menganggap sistem seperti hubungan baik itu, merupakan sistem yang akan membuat suatu negara sukses dalam berbisnis, karena ketika suatu negara membangun hubungan, maka dia akan memahami bagaimana untuk membuat sistem bekerja untuknya sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan.
Dalam acara makan malam itu, hadir pula istrinya, Datin Seri Rosmah Mansor, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman, Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Datuk Seri Mustapa Mohamed dan Menteri Pertanian dan Industri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
Pesawat MH370 membawa 227 penumpang dan 12 awak, meninggalkan Bandara Internasional KL pukul 00.41 waktu setempat pada tanggal 8 Maret. Pesawat dinyatakan menghilang dari radar sekitar satu jam kemudian. Pesawat dijadwalkan mendarat di Beijing pukul 06.30 pada hari yang sama. Pada tanggal 24 Maret, Najib mengumumkan bahwa penerbangan MH370 telah berakhir di Samudera Hindia selatan.
Operasi pencarian dilakukan oleh sejumlah negara dari awal saat pesawat dinyatakan hilang. Kemudian 25 negara yang tergabung dalam misi pencarian membentuk sebuah tim pencarian dan penyelamatan untuk mempermudah mengkoordinasi operasi. Mereka meminjamkan aset terbaik dan tercanggih yang dimiliki negara mereka seperti kapal, pesawat dan kapal selam untuk membantu Malaysia mencari pesawat yang hilang.