REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO-- Ribuan serdadu berkendaraan lapis baja, truk dan berjalan kaki memasuki salah satu kawasan kumuh yang paling terkenal di Rio de Janeiro Sabtu untuk menyediakan keamanan kurang dari tiga bulan sebelum Piala Dunia.
Langkah itu merupakan usaha paling akhir untuk mengusir kelompok-kelompok pengedar obat terlarang dari kota Mare yang kumuh, sarang kejahatan terorganisasi dan salah satu lingkungan yang paling berbahaya di kota itu. Kota itu terletak dekat bandar udara internasional Rio de Janeiro.
Puluhan ribu penggemar sepak bola akan melintasi Kompleks Mare, yang berpenduduk 130.000 jiwa. Tujuh partai Piala Dunia akan dipertandingkan di ibu kota Brazil, termasuk babak final pada 13 Juli. Para anggota Batalion Operasi Polisi Khusus yang ditakuti dengan senjata siap tembak dan didukung helikopter-helikopter dan kendaraan lapis baja angkatan laut, menyerbu Mare pada 30 Maret.
Namun, kedatangan tentara yang berjumlah 2.700 personel pada Sabtu berjalan damai ketika memasuki kawasan kumuh itu pada pukul 6 pagi waktu setempat (pukul 16 WIB). Para pejabat mengatakan tujuan mereka ialah menyediakan keamanan untuk waktu lama.
Para warga menghentikan bisnis mereka, sesekali menampakkan kepalanya dari balik jendela untuk melihat tentara ketika mereka memasuki kawasan kumuh yang relatif luas itu. Program "pengamanan" kawasan kumuh telah berlangsung sejak 2008 yang bertujuan untuk menciptakan keamanan di seantero kota itu, yang juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.