REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebagian besar wilayah Australia sudah menyelenggarakan pemungutan suara bagi pemilu Indonesia, Sabtu (5/4) dengan wilayah Australia Barat mengikuti proses tersebut Ahad (6/4).
Australia menjadi salah satu negara yang memiliki WNI terbesar yang tinggal di luar negeri. Pada Sabtu (5/4), pemungutan suara dilangsungkan di Sydney, Brisbane, Adelaide, Canberra dan Melbourne dengan lokasi TPS kebanyakan dipusatkan KJRI atau KBRI.
Di Australia, terdapat sekitar 40 ribu WNI.
DI KJRI Melbourne, pemungutan suara dimulai jam 09 pagi, dan berakhir pukul 19.00 waktu setempat, dan sejak pagi, masyarakat secara bergilir datang memberikan suara di 19 TPS yang disediakan di halaman depan dan belakang KJRI.
Sebagian besar, jumlah warga Indonesia di Australia adalah mahasiswa dan pelajar. Jumlah mahasiswa setiap tahunnya berkisar antara 14-15 ribu orang.
Dengan jumlah TPS yang cukup banyak tidak tampak banyak antrian di bilik suara.
Rumitnya tata cara pemilihan dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya membuat beberapa WNI terpaksa harus meminta keterangan kepada petugas mengenai bagaimana cara memilih. Di setiap TPS ditempatkan seorang petugas untuk menjelaskan hal tersebut.
Selain tata cara pemilih, siapa yang akan dipilih dan juga partai mana yang dipilih masih masih menjadi kebimbangan pemilih sampai saat-saat akhir.
Guna memeriahkan suasana juga, juga disediakan kios makanan minuman yang dijual oleh warga. Salah satu stand mencoba menarik minat dengan jargon politik. Contohnya di salah satu stand makanan, penjualnya menulis mereka berasal dari partai baru, Partai Kambing Guling..
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Ikuti Whatsapp Channel Republika