Ahad 06 Apr 2014 02:12 WIB

Objek Berwarna Putih Ditemukan di Lokasi Sinyal Black Box Diduga Milik MH370

Rep: c70/ Red: Nidia Zuraya
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Salah satu kapal Cina yang terlibat dalam pencarian pesawat MH370 di Samudera Hindia, mendeteksi sinyal frekuensi yang digunakan oleh kotak hitam (black box) sebuah pesawat. Tetapi pihak Australia memperingatkan bahwa belum ada bukti penemuan itu berhubungan dengan pesawat MH370 yang hilang pada tanggal 8 Maret lalu.

Kantor berita Cina Xinhua mengatakan bahwa sinyal frekuensi itu terdeteksi oleh detektor black box di kapal Haixun 01 dengan frekuensi 37.5 kHz. Frekuensi tersebut identik dengan sinyal suar darurat yang dipancarkan oleh perekam penerbangan.

“Kapal Haixun 01 mengambil sinyal sekitar 25 derajat lintang selatan dan 101 derajat bujur timur. Lokasinya sekitar 1.500 km sebelah barat laut Perth,” kata perwakilan dari kantor berita Xinhua.

“Kru kapal mendeteksi sinyal pada Jumat (4/4) tapi belum bisa memutuskan apakah ping sonic berasal dari black box MH370,” kata seorang wartawan televisi Cina yang ikut di dalam kapal Haixun 01.

Pihak berwenang Australia dan Malaysia sedang mencari informasi lebih lanjut dari pihak tim Cina. Kepala pusat koordinasi pencari Australia, Angus Houston memerintahkan untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Angus menuturkan sejumlah objek berwarna putih juga terlihat di permukaan laut. Lokasinya sekitar 90 km dari daerah yang mendeteksi sinyal frekuensi.

Kendati demikian, Angus mengaku belum mau menggelar konferensi pers karena tidak mau memberikan harapan palsu kepada keluarga penumpang dan awak. “Karakteristik yang dilaporkan kapal Cina, konsisten dengan kotak hitam pesawat,” kata Angus yang juga mantan kepala angkatan bersenjata Australia dalam sebuah pernyataan Sabtu (5/4) malam.

Saat ini tim pencari lebih fokus pada black box, karena berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan data penerbangan sebelum sinyal memudar dalam waktu 30 hari setelah pesawat dinyatakan hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement