REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Jet tempur Israel dikabarkan melancarkan serangkaian serangan udara terhadap daerah kantung Palestina yang dikuasai HAMAS, Jalur Gaza, Sabtu tengah malam (5/4). Menurut saksi mata dan sumber medis, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan itu.
Sejumlah pejabat keamanan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) mengatakan empat serangan udara berturut-turut menghantam tempat pelatihan milik gerilyawan di bagian utara dan selatan Jalur Gaza. Mereka menambahkan suara ledakan terdengar jelas di wilayah itu.
Serangan udara tersebut adalah reaksi atas roket yang ditembakkan sebelumnya dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.
Pada Sabtu pagi beberapa gerilyawan yang tak dikenal menembakkan satu roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel Selatan, tanpa menimbulkan kerusakan atau korban, kata media setempat.
Itu adalah serangan udara kedua sejak Kamis, ketika Israel melancarkan 10 serangan udara berturut-turut sebagai tanggapan atas serangan roket sebelumnya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Ahad (4/6) pagi.
Kontak senjata antara Israel dan gerilyawan Jalur Gaza telah meningkat baru-baru ini, sementara pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina macet setelah Israel menolak untuk membebaskan 26 sisa tahanan Palestina yang telah lama ditahan oleh Israel.
Israel menolak untuk membebaskan kelompok terakhir tahanan Palestina pada Sabtu lalu (29/3), kecuali Palestina setuju memperpanjang pembicaraan perdamaian, yang sedang berlangsung dan dijadwalkan berakhir pada 29 April.
Sebagai tindakan pembalasan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menandatangani surat untuk bergabung dengan 15 kesepakatan dan konvensi internasional pada 1 April.