Ahad 06 Apr 2014 16:41 WIB

ADB Sebut Fundamental Ekonomi Asean Lebih Kuat dari 1997

Rep: Elba Damhuri/ Red: Mansyur Faqih
ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Bank Pembangunan Asia (ADB) mengungkapkan fundamental ekonomi makro Asean masih kuat. Bahkan, jauh lebih kuat dibandingkan fundamental 1997-1998. Yaitu ketika krisis keuangan merongrong sejumlah negara Asean.

Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan, pemerintah negara Asean telah membuat kebijakan ekonomi makro yang baik. Dari sisi moneter mau pun fiskal.

"Perbankan telah diprivatisasi sementara regulasi dan pengawasan sektor keuangan telah diperkuat," kata Nakao pada pidato pertemuan menteri keuangan Asean di NaypyidaW, Myanmar, Ahad (6/4). 

Pada sisi lain, ADB mencatat Asean sedang menikmati besarnya cadangan devisa yang tersimpan. Kabar baik ini, bisa menjadi modal untuk menghadapi berbagai goncangan ekonomi global. Termasuk rencana kenaikan suku bunga di Amerika dan tapering.

Nakao menjelaskan, hal ini bisa terlihat dari semakin stabilnya perekonomian Asean pada awal 2014. Dari sisi fiskal, negara Asean telah membuat langkah yang memungkinkan investor bertahan. 

ADB berharap pertumbuhan ekonomi Asean berada di angka 5,0 persen pada 2014 dan 5,4 persen pada 2015. Ini bisa terjadi mengingat permintaan dalam negeri negara Asean begitu solid. 

Permintaan domestik ini meliputi konsumsi publik dan investasi. Negara seperti Indonesia dan Malaysia mulai mencatat kenaikan ekspor setelah terpuruk dalam beberapa triwulan. 

Asean memiliki 600 juta penduduk yang akan membuka perdagangan bebas pada 2015. Perdagangan bebas kemudian dilanjut dengan sejumlah negara seperti Cina, Jepang, dan Australia.

sumber : Reuters/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement