Ahad 06 Apr 2014 17:10 WIB

Israel Usulkan Perundingan Langsung dengan Palestina

Tzipi Livni
Foto: telegraph.co.uk
Tzipi Livni

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ketua perunding Israel pada Sabtu mengusulkan perundingan langsung dengan Palestina, sementara usaha dilanjutkan untuk mencegah perundingan perdamaian ambruk.

Pernyataan Tzipi Livni itu datang sehari menjelang pertemuan tiga pihak dengan sejawat Palestina-nya, Saeb Erakat, dan utusan Amerika Serikat Martin Indyk, kata pejabat, yang dekat dengan perundingan itu. Indyk bertemu dengan kedua perunding itu secara terpisah pada Jumat.

Perkembangan itu datang saat Menteri Luar Negeri AS John Kerry Jumat mengatakan bahwa ada "batas" waktu dan tenaga yang Washington dapat curahkan untuk proses itu, dan menambahkan ini adalah saatnya bagi satu "pemeriksaan realitas".

Ia mengatakan Washingtn akan meninjau kembali dorongannya bagi satu perjanjian perdamaian setelah searngkaian tindakan saling balas oleh Israel dan Palestina yang mengakibatkan perundingan-perundingan diambang ambruk.

Diplomat penting AS itu mendapat dukungan dari para menlu Uni Eropa, yang Sabtu mengatakan mereka mendukung penuh usaha-usahanya.

"Kami mendukung usaha-usaha Menteri Laur Negeri Kerry," kata kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton pada penutupan pertemuan dua hari kelompok itu di Athena.

Kerry, yang selama lebih satu tahun melakukan diplomasi telah berbicara dean para pemimpin Israel dan Palestina Kamis dalam usaha membawa ke dua pihak ke meja perundingan untuk menghindari ambruknya usaha perdamaian itu.

Tetapi Livni mengemukakan kepada televisi Saluran 2 bahwa keterlibatan "intensif" Amerika Serikat dalam perudingan itu adalah untuk mendekatkan kedua pihak dalam konflik itu.

AS harus tetap terlibat "karena mereka yang membantu perundingan dan perundingan bilateral itu mereka jangan diganti," katanya.

"Saya kira kitai perlu melakukan perundinga-perundingan lagi dan perundingan-perundngan langsung ketimbang yang dilakukan sampai sekarang, saya kira AS menyetujui ini," katanya.

"Kita memerlukan perteman-pertemuan bilateral antara kita termasuk antara perdana emnetri (Benjamin Netanyahu) dan (Presiden Palestina Mahmud Abbas) Abu Mazen," katanya.

Abbas menolak usul-usul Kerry untuk menarik permohonan-permohonan yang ia rencanakan Selasa bagi 15 perrjanjian internasional, kata seorang pejabat Palestina.

Dan Netanyahu mengabaikan seruan-seruan menahan diri dari tidakan balasan, meminta para pejabat menyusun sejumlah tindakan balasan keras, kata media Israel.

Israel mengatakan tindakan Abbas adalah satu pelanggaran jelas komitmennya dalam menghidupkan kembali perundingan perdamaian Juli.

Palestina mengatakan Israel telah melanggar komitmenya sendiri karena tidak membebaskan kelompok keempat dan terakhir para tahanan Palestina akhir pekan lalu, dan usaha untuk menandatangan 15 perjanjian internaisonal itu adalah tanggapan mereka.

Tetapi Livni Sabtu menegaskan bahwa pembebasan itu ditunda hanya karena Palestina menuntut agar para tahanan yang dibebaskan itu termasuk para warga Isreal keturunan Arab. (ant/mar)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement