Ahad 06 Apr 2014 17:26 WIB

Kapal Australia Deteksi Sinyal Diduga Kotak Hitam MH370

A crew member aboard the Australian Navy ship, HMAS Success, can be seen through a window looking for debris in the southern Indian Ocean during the search for missing Malaysia Airlines Flight MH370.
Foto: Reuters/Australian Defence Force
A crew member aboard the Australian Navy ship, HMAS Success, can be seen through a window looking for debris in the southern Indian Ocean during the search for missing Malaysia Airlines Flight MH370.

REPUBLIKA.CO.ID,PERTH -- Kepala pencarian multinasional untuk pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014, Marsekal (Purnawirawan) Alan Grant "Angus" Houston, mengatakan sebuah kapal Australia mendeteksi "kejadian akustik" yang diduga terkait jet itu pada Ahad (6/4) pagi waktu setempat.

Selain itu, satu kapal Tiongkok kembali melaporkan detak kedua yang sesuai dengan kotak hitam pesawat di lokasi yang berbeda, meskipun laporan ini belum dapat diverifikasi, ujarnya seperti dikutip CBCNews.

Mantan Kepala Pertahanan Australia itu mengatakan Ocean Shield, kapal Australia yang ikut mencari MH370, menyelidiki sebuah lokasi di selatan Samudera Hindia setelah menangkap "kejadian akustik" tersebut.

Houston menyebutnya, hal itu menjadi perkembangan yang menggembirakan, tetapi memperingatkan bahwa saat ini sangat sedikit yang diketahui tentang sifat transmisi terkait MH370.

Kapal Ocean Shield membawa peralatan canggih Angkatan Laut AS yang dirancang untuk menangkap sinyal yang dikirim dari alat perekam data pesawat atau kotak hitam (black box), yang mungkin memegang kunci pengungkap mengapa pesawat MH370 melenceng ribuan kilometer dari rute perjalanan komersilnya dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Houston juga mengatakan, pemerintah Tiongkok memberitahu para pejabat Australia bahwa Haixun 01, kapal yang pada Jumat (4/4) dilaporkan menangkap detak elektronik pada 37,5 kilohertz (kHz) --frekuensi yang sama dipancarkan oleh perekam data penerbangan-- kembali mendeteksi sekira 90 detik pada hari Sabtu sore (5/4).

Detak tersebut terdengar sekitar dua kilometer dari lokasi sinyal sebelumnya yang Haixun 01 laporkan.

Houston menyatakan, Kapal Echo dari Australia dan beberapa pesawat sedang dalam perjalanan untuk membantu Haixun 01 di lokasi pencarian, sedangkan Ocean Shield akan pindah ke lokasi di mana detak elektronik itu dilaporkan, jika tidak ada yang muncul dari "kejadian akustik" yang terpantaunya pada Ahad pagi.

"Ocean Shield dalam proses mengeksploitasi 'kejadian akustik' lain yang kita perlu untuk melihat ke dalam guna menentukan apakah ada sesuatu. Ini adalah proses melelahkan, dan jika kita mendapatkan petunjuk apapun, maka kami menyelidikinya," kata Houston.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement