Senin 07 Apr 2014 07:22 WIB

Pemberontak Sepakat Buka Kembali Dua Terminal Minyak Libya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Libya
Foto: [ist]
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Dua terminal minyak Libya akan kembali dibuka setelah pemerintah dan pemberontak berhasil mencapai kesepakatan. Dilansir dari BBC, menteri kehakiman Libya, Salah al-Marghani, mengatakan terminal minyak Zueitina dan Hariga akan kembali dibuka pada Ahad (6/4).

Sedangkan, dua terminal lainnya Ras Lanuf dan Es Sider juga akan kembali dibuka setelah negosiasi yang dilakukan selama dua hingga empat minggu.  "Terminal minyak Zueitina dan Hariga akan dikembalikan ke pemerintah dengan penandatanganan kesepakatan ini," katanya. Lanjutnya, para pengunjuk rasa dilarang kembali atau menghalangi pekerjaan di terminal tersebut.

Dalam negosiasi dengan para pemberontak, para pengusaha minyak pun mengawasi jalannya pembicaraan setelah terminal minyak itu berhenti beroperasi selama delapan bulan.

Zueitina berlokasi di selatan kota Benghazi dan Hariga berada di timur kota. Dua terminal minyak tersebut dapat meningkatkan jumlah ekspor minyak Libya hingga 200 ribu barel tiap harinya.

Jumlah itu sangat besar bagi Libya, mengingat saat ini negara itu hanya dapat memproduksi minyak sebanyak 150 ribu barel tiap harinya. Berdasarkan kesepakatan itu, pemerintah harus membayar kompensasi kepada para pemberontak, mencabut tuduhan terhadap mereka, serta mencabut ancaman dari serangan militer.

Para pemberontak menuntut bagian yang lebih besar dari kekayaan minyak Libya dan menuntut otonomi daerah. Negosiasi antara pemerintah dengan pemberontak sangat sulit dilakukan. Sebelumnya, negosiasi pun telah gagal mencapai kesepakatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement