REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah kelompok Islam baru di Libya mengaku sudah mengirim pasukannya ke kota Derna di Libya Timur. Pengiriman pasukan tersebut untuk memulihkan perdamaian dan memberlakukan hukum berasaskan islam (syariat).
Organisasi yang menyebut dirinya 'Dewan Pemuda Muslim dari Shurah' sudah menyiapkan segala sesuatu untuk memberlakukan hukum islam dalam penyelesaian konflik.
''Mereka membentuk sebuah komite yang sah untuk menengahi kesepakatan damai dan memberhentikan permusuhan antara orang-orang, serta mengatur rekonsiliasi berdasarkan hukum Allah,'' ujar para saksi mata yang melihat kelompok tersebut mengadakan acara militer besar-besaran di Derna, akhir pekan lalu.
Derna dianggap sebagai salah satu benteng utama jihad di Libya. Pemerintah sementara Libya mengumumkan perang melawan terorisme pada bulan Maret. Pengumuman tersebut dikeluarkan hanya dua hari setelah serangan terhadap barak militer di Benghazi yang menewaskan lebih dari sembilan orang dan dua puluh orang luka-luka. Warga Libya telah menyaksikan pembunuhan setiap hari terhadap tokoh-tokoh militer dan polisi di sejumlah kota di Libya.