REPUBLIKA.CO.ID, DEIR JARIR-- Esmat Mansour, mantan narapidana di penjara Israel yang merupakan warga Palestina memberi pelajaran bahasa Ibrani bagi siswa-siswi Palestina. Esmat mengajar siswa-siswi kelas 10 yang pro dan kontra dalam mempelajari bahasa tersebut.
Esmat meminta agar siswa-siswi yang pro dan kontra dalam mempelajari bahasa Ibrani berdiskusi mengenai pilihan mereka. "Ini akan memotivasi anak muda Palestina untuk mempelajari bahasa yang digunakan oleh bangsa Israel," ujar Esmat.
Ia juga mengatakan anak-anak muda Palestina perlu mempelajari bahasa Ibrani agar kelak dapat mudah berurusan dengan Israel, negara yang menjajah mereka selama ini. Tidak hanya itu, dengan pemahaman yang baik anak-anak muda tentang bahasa Ibrani akan membangun jembatan bagi masa depan Palestina.
Esmat mengatakan dengang pengetahuan yang luas bagi anak-anak Palestina nantinya konflik antara Palestina dan Israel dapat diredakan. Esmat menilai konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi selama ini disebabkan dari orang-orang di masa lalu yang selalu diajarkan dengan kekerasan.
Esmat yang pernah menjadi tahanan Israel pada tahun 1993 karena membantu tiga remaja menusuk seorang pria tua asal Israel tidak ingin hal yang sama terulang bagi remaja-remaja di negaranya.
Saat ini Mansour mengaku sudah dapat hidup tenang. Dengan mengajari bahasa Ibrani bagi anak-anak Palestina dengan pengetahuan yang ia miliki selama di penjara Israel, ia merasa akan berguna bagi bangsanya.
"Saya harap ini dapat merubah keadaan Palestina di masa depan," ujar Esmat mengakhiri.