REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-– Sekitar 15 pengunjuk rasa menghabiskan hari di luar Reading Minster St Mary yang sudah siap dengan persenjataan, seperti bantal, kasur, dan kantong tidur, Ahad (6/4) waktu setempat. Aksi ini untuk menunjukkan stres dan kurang tidur mereka yang disebabkan oleh pajak kamar tidur, seperti yang dilansir The Reading Chronicle.
“Jika mereka dianggap memiliki terlalu banyak ruang hidup yang tidak terpakai, maka seharusnya pembayaran mereka berkurang,” kata Juru Bicara Berkshire DPAC.
Protes ini diselenggarakan oleh Berkshire Disable People Against Cuts (DPAC) untuk menggalang dukungan memprotes pajak kamar tidur yang sangat mahal.
Juru Bicara Berkshire DPAC menambahkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan dan Pensiun memberikan tekanan pada orang-orang penyandang cacat yang tidak mampu membayar mahalnya pajak ruang tidur karena harus terbaring dirumah sakit atau yang sedang dalam tahap fisioterapi.
“Hal ini tak hanya berpengaruh kepada orang-orang cacat saja. Kami percaya bahwa tidak akan pernah ada keadilan untuk menghapuskan semua pendapatan seseorang,” ujarnya.
Dia menambahkan, itu sangat jelas terjadi dan sangat tidak adil. Hal seperti itu membuat orang putus asa akan pasokan makanan.
“Saat ini yang penting untuk dilakukan adalah berkomunikasi dengan banyak orang peyangdang cacat dan mereka sangat berputus asa akan adanya bantuan dan mereka sangat ingin mengetahui tentang lembaga kami DPAC.” jelasnya.