Senin 07 Apr 2014 09:55 WIB

Israel Lebih Tertarik Pemilu Daripada Bebaskan Tahanan Palestina

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diperkirakan menang lagi dalam pemilu Israel yang dipercepat kali ini.
Foto: AP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diperkirakan menang lagi dalam pemilu Israel yang dipercepat kali ini.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM-- Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, Ahad (6/4), mengatakan ia lebih suka menghadapi babak baru pemilihan umum daripada pembebasan tahanan Arab Israel di tengah penjabaran oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

"Jika pilihan antara pembebasan tahanan Arab Israel dan penyelenggaraan pemilihan umum, saya lebih suka menghadapi pemilihan umum baru," kata menteri "hawkish" tersebut.

Lieberman juga merujuk kepada tuntutan yang dilaporkan diajukan Palestina bagi perpanjangan pembicaraan perdamaian sampai melewati tenggat 29 April, dan mengatakan itu adalah "pemerasan", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Krisis saat ini mengkristal seelah Israel menunda dan belakangan mengumumkan Tel Aviv menolak untuk membebaskan kelompok keempat sebanyak 26 tahanan Palestina, dari 104 tahanan yang dikatakan Israel akan dibebaskannya ketika pembicaraan perdamaian Israel-Palestina dilanjutkan pada Juli tahun lalu.

Israel juga telah mengumumkan pembangunan rumah lagi di Jerusalem Timur, di tanah yang caploknya setelah Perang Timur Tengah 1967. Tindakan itu diikuti oleh tindakan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mendekati dan bergabung dengan 15 kesepakatan serta konvensi internasional.

Beberapa sumber mengatakan wakil Israel dan Palestina dijadwalkan bertemua dengan Penengah Perdamaian AS Martin Indyk pada Ahad malam (6/4) guna membahas pilihan untuk menyelesaikan krisis saat ini.

Sementara itu dari Amman dilaporkan Menteri Luar Negeri Jordania Nasser Judeh pada Ahad kembai mengkonfirmasi komitmen Jordania bagi terwujudkan penyelesaian dua-negara yang akan menghasilkan berdirinya Negara Palestina Merdeka, kata kantor berita berita resmi negeri itu, Petra.

Dalam satu pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil El-Araby, Judeh menekankan pentingnya masalah Palestina di wilayah tersebut. Ia mengatakan penyelesaian bagi masalah itu mesti menghasilkan berdirinya Negara Palestina Merdeka berdasarkan perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Kedua pihak juga membahas situasi di Suriah, dan menggaris-bawahi pentingnya penyelesaian politik guna mengakhiri krisis Suriah dan memelihara persatuannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement