REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Kapal Angkatan Laut Australia mendeteksi adanya sinyal baru yang konsisten dengan kotak hitam pesawat. Menurut pejabat senior, pencarian saat ini berlomba dengan waktu karena baterai kotak hitam pesawat hampir habis.
"Towed Pinger Locator yang digunakan oleh kapal Australia Ocean Shield telah mendeteksi sinyal yang konsisten dengan transmisi kotak hitam MH370," kata Angus Houston, kepala Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) di Perth, seperti dilansir dari Straits Times.
Pertama kali, Towed Pinger Locator mendengar sinyal tersebut selama dua jam 20 menit, dan sinyal kedua terdengar selama 13 menit. Houston mengatakan sinyal tersebut membuat para tim percaya bahwa mereka sangat dekat dengan lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat. "Ini merupakan petunjuk yang kuat," katanya.
Lanjutnya, langkah berikutnya adalah memperbaiki posisi dan berupaya menemukan puing pesawat. "Kami belum menemukan pesawat itu," tambahnya.
Lokasi sinyal yang terdeteksi itu merupakan wilayah perairan dalam, yakni sekitar 4.500 meter sehingga dapat menghambat pencarian kotak hitam jika jatuh ke dasar laut. "Di perairan yang sangat dalam, prosesnya akan lama," kata Houston. Ia pun menegaskan pencarian puing pesawat bisa saja membutuhkan waktu yang lama.
Deteksi sinyal tersebut menjadi petunjuk yang paling kuat bagi pihak berwenang sejak MH370 hilang bersama dengan 239 orang. Saat ini pencarian pun masih dilakukan oleh sembilan pesawat militer, tiga pesawat sipil, dan 14 kapal. Wilayah luas pencarian ini diperkirakan sekitar 234 ribu km persegi.