REPUBLIKA.CO.ID,JALUR GAZA-- Palestina bersiap, untuk mendaftarkan 'negara Palestina' ke badan-badan internasional. Hal tersebut sebagai antisipasi jika, upaya perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat gagal.
Televisi Aljazirah melaporkan, pembantu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Mohammed Ishtayeh pada Senin (7/4) lalu menyatakan hal tersebut. Menurutnya jika hingga batas waktu tanggal 29 April pembicaraan damai gagal digelar, maka Palestina akan memperluas tawaran pengakuan sebagai negara ke dunia internasional.
Menurut ketentuan pembicaraan baru, Israel berjanji untuk membebaskan 104 tahanan Palestina. Sementara Palestina mengatakan, akan menangguhkan kampanye untuk mendaftarkan negara Palestina agar diakui oleh Majelis Umum PBB. Pekan lalu, Israel gagal membebaskan tahanan tahap keempat tepat waktu.
Akibatnya, Presiden Abbas langsung menandatangani surat aksesi dalam 15 konvensi internasional. Israel kemudian mengatakan, pembebasan tahanan terakhir dibatalkan.