Selasa 08 Apr 2014 11:28 WIB

Pos Perbatasan Libya-Tunisia Kembali Dibuka

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Peta Benghazi, Libya.
Foto: Aljazeera
Peta Benghazi, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI-- Pos perbatasan utama Libya dan Tunisia kembali dibuka pada Senin (7/4). Sebelumnya gerbang tersebut ditutup selama sebulan, setelah ketegangan terjadi di selatan Tunisia. Dilansir dari Ahram Online, pejabat Tunisia mengatakan, Tripoli memutuskan untuk menutup pos penyeberangan Ras Jedir, di awal Maret.

Keputusan itu diduga terkait sejumlah kendaraan sarat bahan bakar murah masuk ke Tunisia.Kendaraan Libya mulai tiba kembali pada Senin sore di perbatasan. Ini terjadi setelah kementerian dalam negeri Tunisia menyatakan, pihak Libya telah menyetujui pembukaan kembali pos perbatasan.

Para menteri dalam negeri negara tetangga juga rencananya akan bertemu di Tunis pada Selasa (8/4). Mereka berencana menyusun serangkaian tindakan, yang berkaitan dengan pos perbatasan Ras Jedir.

Sebelumnya Tripoli mengatakan penutupan perbatasan atas kesepakatan bersama. Langkah tersebut memicu kerusuhan di kota Tunisia dekat Ben Guerdane. Selama ini kota tersebut bergantung pada perdagangan informal dengan Libya.

Warga mengobrak-abrik kantor lokal dari serikat pekerja utama Tunisia, pekan lalu. Peristiwa terjadi setelah mereka gagal menuntut pos perbatasan untuk dibuka kembali. Bank Dunia mengatakan pada Desember lalu, 20 persen populaso di Ben Guerdane bekerja di bisnis penyelundupan.

Perbatasan berperan penting menjadikan salah satu perusahaan di daerah itu jadi perusahaan terbesar di wilayah tersebut. Kota pesisir telah diguncang bentrokan selama sepekan antara polisi dan demonstran, Januari silam. Bentrokan terjadi setelah penutupan perbatasan serupa di pos perbatasan Ras Jedir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement