REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Diplomat Rusia menyebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan mati-matian berusaha mencari musuh geopolitik baru untuk memperkuat aliansi tersebut. Situasi di Ukraina adalah peluang sempurna mereka untuk mewujudkan itu.
"Tak seorang pun mengancam aliansi tersebut dari Timur," kata Wakil Tetap Rusia untuk NATO, Alexander Grushko, di dalam satu wawancara yang disiarkan di jejaring Kementerian Luar Negeri Moskow.
"Kampanye yang tak pernah terjadi sebelumnya seputar ancaman Rusia hanya memiliki satu-satunya sasaran untuk membujuk pendapat masyarakat bahwa kembalinya NATO bagi pengamanan ancaman dari Timur terhadap keamanan bersama adalah tindakan di jalur yang benar," kata Grushko sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.
Ia menggambarkan pemulihan strategi pengamanan sebagai kecenderungan yang sangat berbahaya, yang akan merusak kestabilan situasi militer dan menyulut perasaan Perang Dingin. "Akan sulit untuk keluar dari pergolakan itu," ia memperingatkan.
Diplomat tersebut juga mengingatkan agar NATO tidak meningkatkan kehadiran militer Barat di negara Eropa Timur. Sebab, langkah semacam itu akan sangat merusak sistem kewajiban timbal-balik antara Rusia dan NATO.