REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memperingatkan pemerintahan Ukraina agar tidak menumpas demonstrasi pro Rusia di Ukraina Timur. Negara ini bahkan menyebut akan ada perang sipil jika ada langkah militer.
Para demonstran yang merupakan etnik Rusia menguasai Donetsk, Luhansk dan Kharkiv sejak Ahad lalu dan meminta referendum dilakukan pada 11 Mei setelah sebelumnya mereka secara sepihak memerdekakan diri masing-masing.
"Kami meminta untuk segera gencatan dari persiapan militer, yang dapat mengakibatkan perang sipil," kata sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia dalam situsnya dikutip dari CNN.
Ukraina sendiri sedang mengadakan apa yang mereka sebut sebagai operasi anti teroris untuk menumpas demonstran yang mengarah kepada separatisme.