REPUBLIKA.CO.ID, NARVA -- Perang dingin yang terjadi antara Rusia dengan negara-negara bekas Uni Soviet yang kebanyakan telah menjadi sekutu Barat ternyata tidak berimbas ke seluruh wilayah yang dihuni etnik Rusia.
Warga Rusia yang menjadi mayoritas di Narva, Estonia, mengatakan bahwa mereka tidak ingin dimerdekakan oleh Moskow seperti halnya wilayah-wilayah Ukraina, Georgia dan Moldova yang berdisintegrasi.
Walaupun masalah etnik tetap eksis di Estonia, Aleksandr Brokk, seorang warga etnik Rusia menyatakan dirinya sangat mencintai negaranya.
Hubungan antar etnik di Estonia dinilai masih wajar.
"Ada ketidakpercayaan antara penduduk Narva dengan Utara. Ada harapan bahwa dalam titik tertentu orang-orang akan meninggalkan Estonia dan menginginkan kembali ke Rusia, seperti apa yang terjadi di Crimea, yang telah menjadi bagian dari Rusia," kata Roman Vikulov seorang jurnalis Estonia dikutip dari Radio Free Europe, Selasa (8/4).
Namun dia mengatakan dirinya percaya hasil sebaliknya bila seandainya ada referendum di Narva.
"Saya yakin bila ada referendum di sini, pasti akan ada hasil sebaliknya," jelasnya.