REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memperingatkan Kiev bahwa setiap penggunaan kekuatan militer di daerah timur Ukraina, di mana kelompok pro-Kremlin menduduki kantor-kantor pemerintah di beberapa kota, dapat menyeret negara itu dalam perang saudara.
"Kami mengimbau penghentian segera persiapan-persiapan militer yang berbahaya dengan risiko perang saudara," kata kementerian luar negeri Rusia dalam satu pernyataan.
Peringatan itu datang setelah para pegiat menduduki kantor-kantor pemerintah di kota-kota daerah timur Kharkiv, Lugansk dan Donetsk, di mana mereka juga mengumumkan kemerdekaan dan berikrar akan memutuskan untuk bergabung dengan Rusia.
Kiev menuduh Rusia menggerakkan kerusuhan dan Washington memperingatkan Kremli agar menghentikan usaha-usaha untuk menggoyahkan Ukraina. Tuduhan-tuduhan yang Rusia tolak.
Kementerian luar negeri Rusia, Selasa (8/4) waktu setempat, mengatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa Ukraina mengirim pasukan keamanan dalam negeri dan relawan dari Garda Nasionalnya termasuk para petempur dari Sektor Pravy (Sektor Kanan) dari kelompok ultra-nasionalis ke Ukraina tenggara termasuk Donetsk.
Kementerian itu juga menuduh bahwa Uraina mengerahkan para agen keamanan swasta Amerika Serikat yang berpakaian pasukan khusus Ukraina. Kementerian itu mengatakan para tentara sewaan itu berasal dari perusahaan keamanan Greystone Ltd.
Kementerian itu mengatakan Ukraina menugaskan pasukan itu dengan tekanan menggunakan kekuatan militer terhadap penduduk daerah tenggara negara itu yang menentang kebijakan-kebijakan pihak berwenang Kiev sekarang.