Rabu 09 Apr 2014 13:00 WIB

Polisi Hong Kong Cari Lukisan 3,7 Juta Dolar yang Terbuang

Hong Kong
Foto: Tyrone Siu/Reuters
Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Polisi Hong Kong Rabu mencari lukisan bernilai tinggi yang tanpa sengaja terbuang, setelah benda itu terjual dengan harga sekitar 3.7 juta dolar AS dalam lelang.

"Gunung Bersalju" karya pelukis Tiongkok Cui Ruzhuo yang merupakan benda utama dalam lelang musim semi oleh "Poly Culture" -- yang berpusat di Beijing -- pekan ini, diduga tanpa sengaja disingkirkan oleh petugas kebersihan hotel mewah yang menjadi tempat penyelenggaraan lelang, harian South China Morning Post mengabarkan.

Petugas kebersihan pada hotel Grand Hyatt dicurigai membuang lukisan yang pada Senin terjual dengan harga 28,75 juta dolar Hong Kong atau setara dengan 3,71 juta dolar AS, bersama dengan setumpuk sampah lainnya untuk dibawa ke tempat pembuangan, tulis harian itu mengutip sumber di kepolisian.

Poly Culture tidak segera memberikan jawaban ketika AFP menghubungi untuk meminta keterangan.

Polisi menduga lukisan itu dibuang oleh petugas kebersihan setelah menyaksikan rekaman kamera keamanan, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa lukisan itu dicuri, media melaporkan.

Polisi mengatakan kepada AFP kasus pencurian dilaporkan pada Selasa oleh pegawai rumah lelang mengenai lukisan itu, tetapi tidak memberi penjelasan lebih jauh.

Seorang juru bicara dari hotel Grand Hyatt juga belum membenarkan apakah lukisan itu dicampakkan sebagai sampah, tetapi menegaskan bahwa petugas hotel tidak mengurusi benda-benda yang dijual dalam lelang karena nilainya terlalu tinggi.

Dalam keterangan melalui surel ia mengatakan bahwa pihak penyelenggara lelang menyewa sendiri petugas keamanan dan kontraktor untuk acara yang melibatkan barang-barang bernilai tinggi.

Penjualan musim semi merupakan lelang utama pertama yang diselenggarakan oleh Poly Culture di Hong Kong setelah memperkenalkan sahamnya pada Maret.

Kelompok Poly Culture adalah rumah lelang terbesar ke tiga di dunia ditinjau dari pendapatannya setelah Sotheby's dan Christie, suatu anak perusahaan dari kelompok konglomerat Poly.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement