Rabu 09 Apr 2014 13:31 WIB

Bom Pakistan Disimpan di Buah-buahan

bom kembali meledak.
bom kembali meledak.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Satu bom meledak di pasar ramai pengunjung di Islamabad pada Rabu, menewaskan setidak-tidaknya 17 orang, kata polisi dan pejabat rumah sakit.

Ledakan itu terjadi di pasar buah dan sayuran pada jam sibuk ketika pedagang berada di tempat dagangan mereka.

Itu adalah serangan paling banyak menimbulkan korban jiwa menghantam ibu kota Pakistan itu sejak serangan bom di Hotel Marriott tahun 2008 dan terjadi saat pemerintah berusaha merundingkan penghentian pemberontakan tujuh tahun kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

"Setidak-tidaknya 17 orang tewas dan 50 lainnya cedera akibat ledakan bom itu," kata juru bicara Pakistan Institute of Medical Sciences (PIMS) Ayesha Isnai kepada AFP di Islamabad.

Ia mengatakan kondisi dua pasien sangat kritis.

"Itu adalah satu ledakan bom, terdengar dalam radius yang jauh," kata perwira polisi lokal Tehzeeb Hussain kepada AFP.

Ia mengatakan satu tim penjinak bom telah tiba di lokasi kejadian dan sedang mengumpulkan informasi.

Ledakan itu menyebabkan terjadi lobang berdiameter 1,5 meter di lokasi itu di mana darah berceceran dari tubuh para korban, kata seorang wartawan AFP di lokasi itu.

Ambulans datang ke lokasi kejadian untuk mengangkut orang yang cedera dan mayat korban.

Pejabat senior pemerintah lokal Nauman Yousuf mengemukakan kepada AFP "itu adalah bom yang ditanam".

Seorang petugas penjinak bom yang tidak bersedia namanya disebutkan mengemukakan kepada AFP bom itu disembunyikan dalam satu kotak buah-buahan yang beratnya lima sampai enam kilogram.

Ledakan itu terjadi kurang sebulan setelah satu serangan senjata api dan bom bunuh diri di satu kompleks pengadilan di Islamabad yang menewaskan 11 orang termasuk seorang hakim.

Pakistan dilanda pemberontakan Taliban yang berdarah tetapi dalam tahun-tahun belakangan ini jarang terjadi serangan di ibu kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement