REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasca aneksasi Crimea oleh Rusia, Ukraina mulai mogok untuk memproduksi 'rudal setan' untuk militer Rusia.
Rudal jenis R-36 atau SS-18 menurut NATO ini diproduksi di Ukraina sejak Uni Soviet dan sampai sekarang pemeliharaannya masih dilakukan oleh perusahaan Ukraina di pangkalan-pangkalan rudal balistik di Rusia.
Dilaporkan The Moscow Times, Selasa (8/4), Deputi Pertama Perdana Menteri Ukraina Vitaliy Yarema mengatakan Jumat lalu bahwa Kiev akan menghentikan kerja sama militernya dengan Rusia pasca aneksasi Crimea oleh Rusia.
"Memproduksi sesuatu untuk Rusia yang kemungkinan akan digunakan menghancurkan kami adalah sesuatu yang gila," katanya.
Kebergantungan militer Rusia kepada Ukraina dalam teknologi rudal ini sebenarnya sudah mulai diatasi perlahan-lahan oleh Rusia.
Seorang petinggi Pasukan Rudal Rusia pada Desember lalu mengatakan bahwa negaranya mulai mengganti rudal ini dengan rudal lebih baru bernama Sarmat. Namun baru bisa terealisasi pada tahun 2018.