Kamis 10 Apr 2014 07:16 WIB

Penusukan di Sekolah AS, 22 Siswa Terluka

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Petugas medik berdiri di depan sekolah Franklin Regional di Murrysville setelah tragedi penusukan 21 siswa dan seorang petugas keamanan
Foto: Reuters
Petugas medik berdiri di depan sekolah Franklin Regional di Murrysville setelah tragedi penusukan 21 siswa dan seorang petugas keamanan

REPUBLIKA.CO.ID, MURRYSVILLE -- Seorang remaja menusuk puluhan rekannya di sebuah SMA di Pennsylvania. Dengan dua pisau, remaja berusia 16 tahun ini menusuk 21 siswa dan seorang penjaga keamanan.

Dilansir dari BBC, kepolisian menyatakan, saat ini siswa tersebut telah ditahan di sekolah Franklin Regional di Murrysville. Sedangkan, sejumlah korban yang terluka merupakan siswa berusia 14 tahun. Beberapa dari mereka terluka parah di bagian dadanya dan lainnya tengah dioperasi di rumah sakit. 

"Beberapa orang menjadi pahlawan hari ini. Kebanyakan merupakan para siswa," kata Gubernur Pennsylvania Tom Corbett di Murrysville. "Yakni, murid-murid yang tetap tinggal bersama temannya dan tidak meninggalkan mereka," jelasnya. 

Menurut direktur Rumah Sakit Forbes, sebanyak 20 orang telah dibawa ke dua rumah sakit terdekat setelah serangan terjadi. Termasuk sejumlah siswa yang harus dioperasi karena terluka parah akibat tusukan itu. 

Bahkan, seorang pasien berusia 17 tahun harus menggunakan ventilator setelah tusukan itu mengenai hatinya. "Seorang pria muda membutuhkan operasi tambahan, kami berharap ia bisa melewatinya," kata Dr Lou Alarcon, direktur medis di Universitas Pittsburgh Medical Center. 

Gedung sekolah pun akan ditutup selama beberapa hari untuk dilakukan penyelidikan. Serangan tersebut terjadi saat para siswa tiba di sekolah sebelum pukul 8, Rabu pagi. 

Kepala kepolisian Murrysville Thomas Seefeld mengatakan kemungkinan seorang siswa telah menarik alarm kebakaran setelah melihat penusukan pertama. Para siswa yang panik pun segera berhamburan ke luar gedung sekolah, sedangkan siswa lainnya terluka di tengah kekacauan.

Hingga saat ini, polisi juga belum mengungkapkan motif pelaku penyerangan. Polisi tengah menyelidiki laporan adanya telepon ancaman antara pelaku dan siswa lainnya pada malam sebelum penyerangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement