Kamis 10 Apr 2014 19:19 WIB

Respon Ancaman Korut, Korsel Gelar Latihan Perang

Bendera Korsel
Bendera Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan bakal menggelar latihan udara terbesar yang pernah ada dengan Amerika Serikat. Ini merupakan respon Seoul terhadap ancaman Korea Utara.

Latihan Max Thunder dua kali setahun akan diselenggarakan mulai Jumat hingga 25 April, akan merupakan latihan terbesar yang melibatkan 103 pesawat dan 1.400 pasukan, kata Angkatan Udara. Jet tempur F-15K milik Seoul akan bergabung dalam latihan bersama pesawat Angkatan Udara AS, F-15 dan pesawat milik marinir AS, F-16, FA-18 dan EA-18, demikian dinyatakan.

"Menggabungkan angkatan udara akan memperkuat kesiapan tempur ketika berada di bawah keadaan ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea,"katanya.

Latihan bersama ini akan memusatkan "skenario praktik" mengenai ketepatan serangan pada musuh dan misi pengiriman pasokan untuk pasukan yang menyusup ke wilayah lawan. Secara terpisah, kedua sekutu itu juga mengadakan latihan tahunan pertahanan diri Foal Eagle yang dimulai sejak akhir Februari hingga 18 April.

Korea Utara mengecam latihan tersebut merupakan latihan penyusupan. Sebagai tanda protes, Pyongyang meluncurkan serangkaian rudal dan mortir beberapa waktu lalu diakhiri dengan percobaan rudal jarak menengah 26 Maret lalu.

Kedua Korea juga saling melepas tembakan ke perbatasan di Laut Kuning pada 31 Maret, setelah Utara menjatuhkan 100 mortir dalam tembakan yang membuat pihak Selatan membalas tembakan.

Baku tembak yang langka itu terjadi sehari setelah Korea Utara mengancam akan melakukan percobaan nuklir "baru" -- kemungkinan peralatan berbasis uranium - hulu ledak berukuran kecil yang cocok untuk roket.

Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye pekan ini meminta pengetatan kewaspadaan terhadap Korea Utara, beberapa hari setelah pemimpin Utara, Kim Jong-Un mengancam Semenanjung Korea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement