Jumat 11 Apr 2014 08:03 WIB

PBB Setujui Pengiriman Pasukan Perdamaian Afrika Tengah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi mengutuk pembantaian kaum muslim di Afrika Tengah di Depan Istana Negara Jakarta, Jumat (28/2).   (Antara/ Wahyu Putro)
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi mengutuk pembantaian kaum muslim di Afrika Tengah di Depan Istana Negara Jakarta, Jumat (28/2). (Antara/ Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI-- Dewan Keamanan PBB akhirnya sepakat mengirimkan 12 ribu pasukan ke Afrika Tengah. Resolusi PBB tersebut juga memberi kewenangan terhadap dua ribu pasukan Prancis untuk bekerja sama dengan pasukan perdamaian PBB.

Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon telah memperingatkan adanya pembersihan etnis agama di Afrika Tengah. Ribuan orang pun telah tewas dan sekitar 1.3 juta orang membutuhkan bantuan. Pasalnya, warga Muslim di Afrika Tengah telah menjadi target aksi balas dendam yang dilakukan oleh militan Kristen.

Dalam voting tersebut, pasukan Prancis diberi kewenangan untuk menggunakan kekuatannya mendukung pasukan Afrika. Prancis sendiri telah mengerahkan pasukannya sebanyak dua ribu tentara untuk membantu enam ribu pasukan Uni Afrika.

Dilansir dari BBC, pasukan Prancis yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB akan melindungi warga sipil serta menjaga ketertiban dan mendukung adanya transisi politik di Afrika Tengah. Ban pun menyerukan kepada komunitas internasional agar tak membiarkan genosida terjadi di Afrika Tengah, seperti yang pernah dialami di Rwanda pada 1994. Pertikaian politik di Afrika Tengah ini berubah menjadi kekerasan agama.

Para pemberontak Muslim yang memegang kekuasaan pada Maret 2013 telah menggulingkan Presiden Francois Bozize yang telah berkuasa selama satu dekade. Michel Djotodia, pemberontak yang menggantikan Bozize dan menjadi Presiden ini dinilai gagal mencegah pasukannya melakukan aksi kekerasan.

Ketika Djotodia turun jabatan di bawah tekanan regional pada Januari lalu, pejuang Kristen pun mulai menyerang warga Muslim sebagai bentuk balas dendam. Afrika Tengah sendiri merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, seperti emas dan berlian.

Sayangnya, kekisruhan yang terjadi selama beberapa dekade dan pengelolaan yang tidak tepat membuat warganya hidup dalam kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement