REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON– Gedung Putih menyatakan bahwa AS tidak akan memberikan visa untuk calon Duta Besar Iran untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Hamid Abutalebi. Alasannya, Abutalebi pernah turut serta dalam kelompok mahasiswa Muslim yang menyandera warga AS selama 444 hari pada 1979.
Presiden AS Barack Obama berada di bawah tekanan Kongres AS agar ia melarang Abutalebi menginjakan kaki di negara Paman Sam tersebut. “Kami telah memberitahu PBB dan Iran bahwa kami tidak akan mengeluarkan visa untuk Abutalebi,” ujar Juru Bicara Jay Carney seperti dikutip Reuters, Jumat (11/6).
Keputusan tersebut dibuat setelah DPR AS bergabung dengan Senate dalam pemungutan suara untuk mencegah Abutalebi masuk AS. Dalam Rancangan Undang-Undang (RUU), semua orang yang pernah terlibat dalam aktivitas teroris terhadap AS dilarang menjadi perwakilan PBB. RUU dapat menjadi Undang-Undang setelah ditandatangani Obama. “Kami setuju dengan Kongres,” ujar Carney.
Pemerintah AS tidak setuju dengan penunjukan Abutalebi menjadi Dubes Iran untuk PBB karena ia pernah berpartisipasi dalam kelompok mahasiswa Muslim yang menyandera 52 warga AS selama 444 hari pada 1979. Kelompok mahasiswa tersebut menyerbu Kedutaan AS di Teheran.
PBB berharap masalah ini dapat diselesaikan secara bilateral. Hingga kini, PBB dan Perwakilan Iran untuk PBB belum merespons keputusan AS tersebut.