Sabtu 12 Apr 2014 06:18 WIB

Palestina Berhasil Tandatangani Konvensi Jenewa

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Para aktivis membentangkan bendera Palestina raksasa dalam aksi mendukung negara Palestina merdeka di luar Gedung Dewan Uni Eropa di Brussels, Senin (19/11). (Reuters/Francois Lenoir)
Para aktivis membentangkan bendera Palestina raksasa dalam aksi mendukung negara Palestina merdeka di luar Gedung Dewan Uni Eropa di Brussels, Senin (19/11). (Reuters/Francois Lenoir)

REPUBLIKA.CO.ID, SWISS-- Palestina berhasil ikut serta dalam penandatanganan Konvensi Jenewa sebagai langkah besar memperjuangkan kebebasan Palestina. Penandatangan tersebut diumumkan oleh pengawas Konvensi Jenewa di Swiss, seperti yang dilansir oleh BBC.

"Hal ini merupakan hari yang sangat bersejarah untuk Palestina," ujar Mahmud Abbas, Presiden Palestina

Abbas melanjutkan, penandatanganan Konvensi Jenewa ini merupakan langkah  diplomatik untuk mendapatkan kedamaian yang tak kunjung disepakati oleh Israel. "Saya telah mendapatkan surat dari Presiden Swiss yang memastikan pendafyaran tersebut," lanjut Presiden Palestina ini.

Palestina telah menandatangi Konvensi Jenewa dan mulai efektif pada 2 April. Konvensi Jenewa ini merupakan Konvensi yang menetapkan peraturan tentang perang dan operasi kemanusiaan di zona konflik. Palestina mengatakan, agar berusaha terus untuk ikut serta dalam organisasi internasional maupun konvensi-konvensi internasional.

Sementara itu, Israel menolak keras Palestina menjadi salah satu bagian dari Konvensi Jenewa dengan alasan Konvensi Jenewa merupakan Konvensi yang melarang kolonisasi lahan yang ditempati tidak boleh mencakup Tepi Barat dan Gaza. Hal itu karena menurut Israel, dua kawasan itu tidak secara universal diterima sebagai negara.

Selain itu, Israel bertekad memberikan sanksi ekonomi baru kepada Palestina sebagai balasan Palestina atas pengajuannya bergabung dengan sejumlah traktat Internasional. Sampai saat ini Israel terus mengupayakan usaha baru untuk memperluas pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement