REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Liang, seorang seniman dari Cina yang kembali dari perjalanan bisnisnya di Prancis datang dengan berbeda. Ia membawa sebuah botol kaca bening yang kosong. Ia mengatakan ini adalah salah satu bentuk protesnya terhadap kota Beijing yang memiliki banyak polusi.
Liang mengatakan ia kembali dari Prancis dengan paru-paru yang sehat. Ia tidak ingin paru-parunya terkontaminasi kembali di kota asalnya.
Tidak hanya membawa botol kaca bening, benda yang menurut Liang berisi udara bersih dari Prancis ini akan ia lelang. Hal ini ia lakukan agar menarik perhatian semua masyarakat akan pentingnya udara bersih di Kota mereka.
"Ini adalah cara saya untuk mempertanyakan mengapa udara kotor dibiarkan di negaranya (Cina), setiap orang berhak menghirup udara bersih," ujar Liang.
Polusi di Ciina, terutama di Kota Beijing semakin hari semakin besar. Liang mengatakan sangat menyayangkan sikap Pemerintah Cina yang seakan acuh tak acuh pada masalah ini. Terlebih, menurut Organisasi Kesehatan PBB (WHO) kota Beijing masih dianggap sebagai kota yang aman dari polusi berbahaya.
Pemerintah Cina berjanji untuk menanggulangi permasalahan polusi udara ini. Namun, penanggulangan masalah ini juga harus diimbangi dengan pembangunan ekonomi yang baik di Cina.