Ahad 13 Apr 2014 04:08 WIB

Pemimpin Skotlandia Serukan Persatuan demi Kemerdekaan

Rep: c54/ Red: Indira Rezkisari
First Minister Skotlandia Alex Salmond
Foto: Reuters
First Minister Skotlandia Alex Salmond

REPUBLIKA.CO.ID, ABERDEEN--Menteri Pertama (First Minister) Skotlandia Alex Salmond menyeru agar partai-partai politik di Skotlandia bersatu dalam referendum untuk mengakhiri 307 tahun afiliasi negara tersebut dengan Inggris Raya. 

Berpidato dalam penutupan konferensi Partani Nasional Skotalndia (SNP) yang dia pimpin, Salmond mengatakan bahwa memilih kemerdekaan dalam referendum 18 September nanti bukan berarti dukungan untuk partainya atau untuk dia semata, tetapi demi kebebasan Skotlandia menentukan nasibnya di masa depan.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/4), langkah Salmond memperjuangkan referendum berdasarkan pada menguatnya dukungan dari dalam SNP untuk pertama kali dalam 80 tahun sejarah partai tersebut. Baik Salmond maupun SNP kini tengah berupaya meyakinkan 15 persen anggota mereka yang masih belum memberikan keputusan.

Salmond berjanji kepada seluruh partai di Skotlandia, setelah suara 'ya' bulat dalam referendum, dia akan menegosiasikan beberapa ketentuan, termasuk pembagian hasil tambang minyak, mata uang, menghentikan program senjata nuklir, dan keanggotaan Uni Eropa.

Hal tersebut merupakan upayanya menarik pemilih simpatisan Partai Buruh, kelompok yang selama ini menjadi oposisi terhadap SNP dan pemerintah.   

Kejaraan Skotlandia pernah berdaulat pada abad pertengahan awal hingga tahun 1707, sebelum akhirnya raja mereka James VI mewarisi tahta Inggris dan Irlandia dan menarik Skotlandia bersatu dengan Kerajaan Inggris dan membentuk kerajaan Britania Raya.

Kerajaan Britania Raya kemudian juga menarik Irlandia bergabung pada 1806, dan membentuk Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement