Ahad 13 Apr 2014 05:54 WIB

Pria Bersenjata Serang Desa di Pakistan

Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.
Foto: AP/Ishtiaq Mehsud
Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, PASHAWAR -- Sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah desa di bagian barat laut Pakistan Sabtu (12/4) dan menculik sekitar 100 orang, demikian sejumlah pejabat pemerintah Pakistan menyatakan.

Para pejabat tersebut mencurigai penyerang adalah anggota Taliban yang melakukan penculikan karena para penduduk desa dinilai mendukung pemerintah.

Tiga pejabat pemerintah lokal mengatakan kepada Reuters bahwa pria-pria bersenjata tersebut pada awalnya menculik 100 orang saat mengadakan pertemuan di desa terpencil perbatasan wilayah Orakzai dan Khyber--kedua area yang sama-sama dekat dengan Afghanistan.

Namun para penculik kemudian melepaskan 40 orang di antaranya.

Para pejabat tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena perundingan pelepasan sandera masih berlangsung hingga saat ini.

"Pemerintah tidak mempunyai wakil di daerah antara Orakzai dan Khyber. Namun kami mendengar dari warga di sana bahwa sejumlah tetua suku sedang berunding dengan Taliban untuk melepaskan warga yang diculik tanpa syarat apa pun," kata salah satu pejabat.

Sementara itu pejabat lainnya mengatakan bahwa badan penegak hukum sudah mengesahkan operasi pencarian di wilayah penculikan untuk melindungi warga desa.

"Betul mereka telah menculik lebih dari 100 warga desa, namun mereka kemudian melepaskan beberapa di antaranya. Saya berharap mereka juga membebaskan yang lainnya sesudah berunding dengan para pemimpin suku," kata pejabat tersebut.

Taliban dan pemerintah Pakistan saat ini sedang terlibat dalam perundingan damai. Taliban secara resmi menyetujui gencatan senjata dari 1 Maret sampai 10 April, namun sejumlah faksi dalam kelompok tersebut masih belum sepakat untuk memperpanjangnya.

Taliban sendiri terpecah menjadi dua kelompok dan saling berperang satu sama lain.

Taliban Pakistan adalah persekutuan sejumlah kelompok militan yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahan dan menerapkan hukum Islam di Pakistan--sebuah negara dengan 180 juta penduduk dengan kekuatan nuklir.

Di barat laut Pakistan, yang merupakan basis terkuat Taliban, banyak warga desa yang membentuk milisi yang dikenal dengan nama "lashkar" untuk membela dari dari serangan kelompok gerilyawan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement