REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemerintahan baru Ukraina mempersiapkan pasukannya menghadapi tindakan yang dinilai sebagai agresi baru yang dilakukan oleh Rusia. Langkah ini diambil setelah sejumlah kota di Ukraina diduduki oleh para separatis bersenjata.
Reuters melaporkan, semakin menegangnya hubungan dua negara tetangga ini dikhawatirkan dapat memicu perseteruan yang lebih membahayakan. Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov menyebut serangan yang terjadi di Ukraina Timur merupakan bentuk agresi dari Rusia.
"Unit kementerian pertahanan dan dalam negeri melaksanakan rencana operasi balasan," katanya.
Di Slaviansk, kota yang berbatasan dengan Rusia, sekitar 20 pria bersenjata mengambil alih kantor polisi dan markas aparat keamanan sebelum menyebar ke penjuru kota. Walikota setempat menyatakan para pengunjuk rasa yang berkumpul di depan kantor polisi meneriakkan 'Moscow, Crimea, Rusia.'
Sedangkan di Kramatorsk, pria bersenjata menduduki kantor polisi setelah terlibat dalam baku tembak dengan kepolisian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
