Senin 14 Apr 2014 08:17 WIB

Temukan Pemerkosa Misterius, Sekolah Prancis Uji DNA Massal

Rep: mutia ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi pemerkosaan
Foto: www.jeruknipis.com
Ilustrasi pemerkosaan

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah sekolah swasta Katolik di La Rochelle, Prancis melakukan uji DNA pada seluruh murid laki-laki, juga guru dan staf. Hal ini dilakukan dalam upaya menemukan seorang pemerkosa misterius yang menyerang seorang siswi 16 tahun di toilet sekolah. Tes massal ini adalah yang pertama kalinya dilakukan di Prancis.

Skrining masal ini dilakukan pada 475 murid, 31 staf dan 21 karyawan, kemudian akan diuji secara genetis di laboratorium Fénelon Notre-Dame. Korban mengatakan bahwa dia tak bisa mengidentifikasi si pemerkosa sebab diserang dari belakang dalam kondisi lampu dimatikan dan gelap.

Si pemerkosa berlalu pergi setelah melakukan aksi tercelanya. Menurut Jaksa, Isabelle Pagenelle, jejak DNA si pelaku ditemukan di pakaian korban sehingga bisa dilakukan pelacakan. Kejadian menyedihkan itu terjadi pada 30 September 2013 lalu. 

Dilansir dari the Guardian, Senin (14/4), tes DNA ini mengundang kontroversi mengingat pihak berwenang menegaskan bahwa siapapun yang menolak untuk mengambil bagian dari tes DNA itu akan dianggap sebagai tersangka. Sehingga, tak ada alasan siapapun yang berada di sekolah pada tanggak kejadian menolak untuk diidentifikasi melalui air liurnya.

"Saya memahami alasan bahwa mereka yang merasa tidak bersalah maka tak punya alasan menolak. Namun, mengapa penolakan itu harus dianggap sebagai pengakuan bersalah?" ujar Ketua Liga Hak Asasi Manusia Prancis, Pierre Tartakowsky.

Hasil pengujian DNA itu akan diketahui dalam waktu sebuan. Pagenelle mengatakan semua hasil yang tidak berhubungan dengan pemerkosaan akan dimusnahkan untuk keamanan DNA mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement