REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara membantah tudingan telah meluncurkan pesawat tanpa awak (drone) untuk memata-matai negara tetangganya, Korea Selatan.
Komite Persatuan Korea Utara mengatakan justru Korea Selatan yang mencederai kesepakatan untuk tidak saling fitnah antar kedua Korea. ‘’Seoul termakan propaganda anti Pyongyang dan sekarang menyebarkan kabar bohong tentang drone adalah menyesatkan menuduh tanpa bukti,’’ demikian pernyataan Korea Utara seperti dimuat Kantor Berita Pusat Korea Utara, KCNA, Senin (14/3).
Korea Herald, Senin (13/4), melansir, Pyongyang juga menolak bertanggung jawab atas insiden Cheonan pada Maret 2010. Kala itu Korea Utara meluncurkan torpedo ke arah konvoi kapal milik Korea Selatan yang menewaskan 46 orang.
Komite Persatuan Korea Utara dengan tegas mengkiritisi pernyataan Presiden Park Geun-hye terus mendesak denuklirisasi Korea Utara dan gagal menghentikan warganya menyebarkan selebaran anti Pyongyang.
Pyongyang terus melancarkan kritik terhadap pemerintahan Park memicu ketegangan militer di Semenanjung Korea, termasuk uji coba misil balistik yang berulang dilakukan. Otoritas Keamanan Korea Selatan sendiri tak lepas mengamati aksi provokatif militer Korea Utara.