Selasa 15 Apr 2014 06:14 WIB

Cina Batalkan Perundingan HAM dengan Inggris

Dalai Lama dan Barack Obama
Foto: The White House
Dalai Lama dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Cina membatalkan perundingan dengan Inggris mengenai catatan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing pada warganya, demikian pemerintah di London menyatakan pada Senin (14/4).

Cina dan Inggris sebelumnya berencana mengadakan satu putaran perundingan bilateral dalam tajuk "Human Rights Dialogue" di London pada Rabu mendatang setelah Perdana Menteri David Cameron mengunjungi Cina pada Desember 2013 lalu.

Kunjungan Cameron pada saat itu bertujuan untuk membicarakan perbedaan pandangan antara dua negara mengenai status pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, yang sempat membuat Cina membekukan hubungan diplomatiknya dengan Inggris.

Kunjungan perdana menteri menghasilkan kesepakatan untuk melakukan perundingan soal hak asasi manusia di London dan Cameron banyak dipuji atas prestasi tersebut.

Namun Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa Beijing membatalkan kehadirannya pada Rabu pekan ini.

"Kami kecewa dengan sikap pemerintah China yang pada pekan lalu secara sepihak menunda perundingan, yang rencanya akan dilakukan pada 16 April," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam sebuah penyataan resmi.

"Bukan kami yang harus menjelaskan kenapa perundingan tersebut ditunda. Kedua negara saat ini sedang berdiskusi untuk menetapkan tanggal yang baru," kata dia.

Sementara itu juru bicara Kedutaan Besar Cina di London mengatakan bahwa dia tidak mengetahui pembatalan perundingan.

Sebelumnya pada pekan lalu, Inggris memasukkan Cina sebagai "negara yang perlu diperhatikan" dalam laporan tahunan mengenai hak asasi manusia. Laporan itu menyebut meningkatnya pembatasan terhadap kebebasan berpendapat dan berkumpul pada 2013.

Laporan pemerintah Iggris juga menulis adanya "penindasan paksa terhadap kerusuhan etnis di Tibet dan Xinjiang."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement