REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY —- Pemerintah Kuwait membantah laporan yang menyebut negara Teluk Arab itu memiliki kontak dengan negara Zionis Israel.
“Klaim tersebut tidak berdasar sama sekali,” ujar sumber Kementerian Luar Negeri Kuwait, seperti dikutip kantor berita resmi KUNA, Senin (14/4) kemarin.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengklaim, pemerintahnya melakukan kontak rahasia dengan sejumlah negara Arab yang berharap untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Menurutnya, relasi ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran negeri-negeri padang pasir tersebut terhadap kemungkinan meluasnya pengaruh Iran yang mayoritas Syiah di Timur Tengah.
Tak hanya itu, kepada surat kabar Yediot Aharonot, Lieberman juga menuduh Arab Saudi dan Kuwait termasuk di antara negara-negara Arab yang memiliki kontak dengan Israel.
Namun, hal ini segera ditampik secara tegas oleh Kuwait.
“Klaim itu tidak benar. Tidak ada kontak atau pertemuan antara kami dan Israel. Baik secara resmi maupun tidak, baik secara terbuka maupun rahasia,” kata sumber Kemenlu Kuwait itu lagi, seperti dilansir World Bulletin, Selasa (15/4).
Selain Kuwait, Arab Saudi sebelumnya juga membantah laporan tentang adanya pertemuan diplomat negeri petrodolar itu dengan Israel. Dalam enam bulan terakhir, pemerintah di Riyadh telah dua kali mengeluarkan pernyataan yang menepis laporan tersebut.