Rabu 16 Apr 2014 14:25 WIB

Arab Saudi Berhentikan Kepala Intelnya

   Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah mengganti kepala intelijen Pangeran Bandar bin Sultan, orang penting kerajaan dalam konflik Suriah, atas permintaannya sendiri. Demikian kata kantor berita resmi SPA pada Selasa.

Dalam sebuah dekrit kerajaan, pejabat berpengaruh kuat itu dibebaskan dari posisinya atas permintaan sendiri dan digantikan oleh wakilnya Yousef al-Idrissi.

Bandar, mantan duta besar untuk Amerika Serikat, secara luas dianggap sebagai perantara kekuasaan paling berpengaruh di Timur Tengah.

Tetapi, veteran intelijen tertinggi itu pergi ke luar negeri selama beberapa bulan untuk alasan kesehatan. Para diplomat mengatakan dia telah menyarankan upaya-upaya Saudi mendukung pemberontak melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mereka mengatakan berkas sudah ditransfer ke menteri dalam negeri, Pangeran Mohammed bin Nayef, yang menumpas Al-Qaida setelah gelombang serangan mematikan di negara Teluk antara tahun 2003-2006.

''Manajemen Bandar mengenai berkas Suriah telah memicu kritik Amerika,'' kata para diplomat.

Pangeran mencela Washington atas keputusan untuk tidak ikut campur tangan secara militer di Suriah untuk mencegah sekutu-sekutunya dari menyediakan pemberontak dengan senjata yang sangat dibutuhkan. Demikian menurut para diplomat.

Media yang dikekola rezim Suriah dan sekutunya di Lebanon telah berulangkali mengecam Bandar. Mereka menuduh Bandar mendukung gerilyawan garis keras Sunni di Suriah.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement