REPUBLIKA.CO.ID, DERA ISMAIL KHAN -- Taliban Pakistan secara resmi mengakhiri gencatan senjata 40 hari namun masih tetap terbuka untuk perundingan dengan pemerintah. Demikian kata seorang juru bicara pada Rabu.
Shahidullah Shahid mengatakan gerilyawan tidak memperpanjang gecatan senjata yang dimulai pada 1 Maret, karena pemerintah terus melakukan penangkapan dan membunuh lebih dari 50 orang yang terkait dengan mereka.
"Meski demikian, pembicaraan akan terus berlangsung dengan sungguh-sungguh. Jika ada kemajuan jelas dari pihak pemerintah, maka (Taliban) tidak akan ragu-ragu untuk mengambil langkah serius," kata Shahid dalam sebuah pernyataan.
Pembicaraan perdamaian antara Taliban dan pemerintah Pakistan dimulai pada Februari, namun babak pertama berakhir dalam kekerasan.
Pemerintah membebaskan tahanan non-tempur tingkat rendah, namun Taliban menuntut pembebasan ratusan orang dan militer ditarik dari daerah-daerah suku yang berbatasan dengan Afghanistan.
Taliban telah meminta pemerintah agar membebaskan 300 orang yang dipenjara. Para tahanan mencakup wanita, anak-anak dan pria yang menurut mereka bukan gerilyawan.