REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING -- Jumlah korban jiwa akibat tambang kebanjiran di Provinsi Yunnan di bagian baratdaya Cina naik jadi 19 pada Jumat saat petugas pertolongan menemukan 14 mayat lagi. Sementara, tiga orang belum ditemukan.
Peristiwa itu, yang terjadi pada pukul 04.50 waktu setempat pada 7 April di Tambang Batu Bara Xiahaizi di Kota Qujing, membuat 22 pekerja terjebak di bawah tanah. ''Sementara, beberapa orang lagi diselamatkan,'' kata markas regu pertolongan.
''Para penyelidik percaya banjir tersebut terjadi akibat ledakan,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
Petugas pertolongan menemukan empat dan satu mayat lagi pada Rabu (16/4) ketika pencarian di lokasi dimulai.
Ruang bawah tanah yang sempit dan susunan tambang yang rumit telah menghambat upaya pencarian. Petugas pertolongan terus melakukan pencarian untuk menemukan tiga pekerja tambang lagi.