Sabtu 19 Apr 2014 09:39 WIB

Rusia: Krisis Ukraina Bukan Tanggung Jawab Kami

Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)
Foto: afp
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia tidak akan menjadi satu-satunya pihak yang bertanggungjawab untuk menerapkan kesepakatan pelonggaran ketegangan di Ukraina, kata seorang juru bicara Kremlin Jumat kemarin. Rusia menyatakan ancaman sanksi oleh Washington adalah benar-benar tidak dapat diterima.

"Rekan-rekan kami di Barat mencoba untuk mendorong tanggung jawab (pelaksanaan kesepakatan) terhadap pihak kita. Tetapi harus digarisbawahi: itu adalah sebuah tanggung jawab kolektif," kata Dmitry Peskov, seperti dikutip TV 1 Rossiya.

Moskow, Kiev dan Barat mencapai kesepakatan Kamis yang bertujuan mengurangi krisis di Ukraina. termasuk seruan untuk "semua kelompok bersenjata ilegal" melucuti dan meninggalkan gedung-gedung pemerintahan yang telah disita oleh pasukan pro-Rusia di timur negara itu.

Segera setelah kesepakatan itu, Presiden AS Barack Obama mengangkat keraguan bahwa Moskow, yang disalahkan AS untuk mendukung separatis di jantung industri Ukraina, akan menegakkan sampai akhir kesepakatan.Dia memperingatkan bahwa Washington akan menjatuhkan sanksi-sanksi baru tehadap Rusia jika tidak ada kemajuan terlihat di lapangan.

"Membuat deklarasi seperti itu telah dilakukan dari tingkat tertinggi di Washington ... jangan memihak suasana dialog ,"kata Peskov, Jumat."Seseorang tidak bisa memperlakukan Rusia seperti itu, itu adalah perbuatan mahasiswa yang memalukan, dan melayangkan secarik kertas di mana kami mendatang lakukan pengecekan silang untuk tugas-tugas yang telah dicapai," kata Peskov.

"Komentar seperti itu benar-benar tidak dapat diterima," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement