Sabtu 19 Apr 2014 12:12 WIB

AS Mengutuk Serangan Brutal di Suriah

Kendaraan lapis baja milik pasukan pendukung Presiden Bashar yang hancur di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Kendaraan lapis baja milik pasukan pendukung Presiden Bashar yang hancur di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan situasi di Homs, Suriah. Begitu kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di Washington, Jumat (18/4) waktu setempat.

"Kami dengan keras mengutuk pelanggaran rezim atas penghentian permusuhan dan serangan brutalnya terhadap warga Kota Tua Homs," kata Psaki.

Psaki mengutuk apa yang ia sebut serangan Pemerintah Suriah terhadap Kota Tua Homs. Pernyataannya dikeluarkan saat prajurit Pemerintah Suriah melancarkan serangan belum lama ini terhadap kabupaten yang dikuasai gerilyawan di bagian Kota Tua Homs.

Pada Jumat lalu, satu mobil yang dipasangi bom menggetarkan permukiman yang dikuasai pemerintah di Homs, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 20 orang lagi. Baik Pemerintah Suriah maupun gerilyawan tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan semacam itu, dan tak mungkin mengabsahkannya.

Psaki menyebut pengepungan dan pemboman oleh pemerintah atas kota tersebut sebagai contoh tercela mengenai pendekatan medan tempurnya berupa kelaparan dan penyerahan diri. Ia juga mendesak Pemerintah Suriah agar menghentikan serangannya terhadap kota tua itu, dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Homs, Provinsi terbesar ketiga di Suriah, adalah salah satu provinsi pertama tempat lahirnya protes terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 2011. 

Gerilyawan di sana telah merebut kekuasaan atas banyak wilayah, tapi prajurit pemerintah telah merebut kembali wilayah itu selama satu tahun belakangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement