Sabtu 19 Apr 2014 21:50 WIB

UNICEF Khawatirkan Korban Anak di Sudan Selatan

Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan
Foto: Reuters
Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah anak telah tewas dalam pertempuran pekan ini di Sudan Selatan. Sebagian dalam serangan terhadap warga sipil yang kehilangan tempat tinggal.

''Sementara itu, anak-anak lainnya telah terjebak baku-tembak atau tewas akibat mereka direkrut oleh pasukan dan kelompok bersenjata,'' kata Dana Anak PBB (UNICEF) pada Jumat (18/4).

Jumlah pasti anak yang tewas tidak diketahui tapi mereka termasuk di antara puluhan warga sipil yang cedera dan banyak orang yang tewas oleh pria bersenjata pada Kamis.

Pria bersenjata menyerang warga yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka (IDP) yang berlindung di lokasi Perlindungan Warga Sipil PBB di Kota Bor, bagian tengah Sudan Selatan. Demikian kata badan dunia itu di dalam siaran pers yang dikeluarkan di markas PBB di New York.

"Anak-anak, yang sama sekali tak memiliki kemampuan mempertahankan diri, diserang di tempat mereka mestinya merasa aman," kata Jonathan Veitch, wakil UNICEF di Sudan Selatan, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.

"Trauma bagi anak-anak dalam situasi semacam itu tak dapat digambarkan,'' katanya.

Selama pertempuran sengit awal pekan ini di tempat penghasil minyak Bentiu, ratusan anak melarikan diri untuk mencari perlindungan di pangkalan PBB.

Sementara, yang lain terlihat menyandang senjata, berseragam militer, serta menjalani pelatihan militer. UNICEF memiliki laporan yang bisa dipercaya bahwa kedua pihak dalam konflik itu merekrut anak-anak.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement