REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mempertimbangkan keputusan untuk membatalkan persyaratan visa untuk warga Cina dan Republik Azerbaijan. Demikian dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Asia-Pasifik Ebrahim Rahimpour Sabtu (19/4).
Dia mengatakan kepada IRNA bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk membatalkan persyaratan visa untuk warga negara Cina dan Azerbaijan, tetapi, belum ada kesepakatan yang dibuat dengan Tiongkok dan Republik Azerbaijan. Dia menjelaskan bahwa sudah saatnya warga negara kedua negara perlu mendapatkan visa sebelum perjalanan ke Iran.
Rahimpour menyatakan keprihatinan mengenai penangkapan para wisatawan Iran di Georgia karena memiliki bahan-bahan yang melanggar hukum, karena kurangnya pengetahuan tentang hukum yang melarang tablet Codein-acetaminophen di negara itu.
Dia juga mencatat bahwa para wisatawan Iran bisa belajar peraturan-peraturan negara tujuan dan apa-apa yang dilarang. "Ini penting untuk mengetahui bahkan jika barang itu pada umumnya diperbolehkan, karena hal itu mungkin barang yang dilarang di negara tujuan," kata diplomat senior itu.