REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal feri yang tenggelam di Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (16/4) lalu dikemudikan oleh pembantu kapten kapal yang tak berpengalaman. BBC melaporkan, pembantu kapten kapal tersebut tidak pernah menavigasikan kapal di perairan yang menantang seperti di lokasi kecelakaan.
Saat ini, pembantu kapal tersebut telah ditahan bersama dengan kapten kapal dan kru lainnya. Sementara itu, Shin Won-nam, kepala Pusat Manajemen Darurat, mengatakan operasi penyelamatan akan berlangsung lama. "Kami tidak yakin pencarian akan dilakukan berapa lama. Tapi menurut para ahli, operasi penyelamatan mungkin bisa dilakukan selama seminggu bahkan dua bulan," katanya.
Lanjutnya, menurutnya tak ada korban yang dapat bertahan hidup setelah kapal tersebut tenggelam. Sementara itu, para keluarga korban telah bersedia melakukan tes DNA untuk membantu mengidentifikasi korban yang tidak selamat.
Saat ini, investigasi pun tengah difokuskan pada kapal yang berbelok tajam sebelum feri mulai miring serta apakah evakuasi yang dilakukan dapat menyelamatkan korban. Hingga saat ini, total korban yang tewas dalam kecelakaan sebanyak 36 orang.
Sedangkan, 174 lainnya telah diselamatkan, dan 266 lainnya masih hilang. Kapal feri Sewol tersebut membawa 476 penumpang beserta krunya. Saat peristiwa itu terjadi, mereka tengah dalam perjalanan dari pelabuhan Incheon di barat laut kepulauan Jeju.